Jika raksasa teknologi Google memanfaatkan wahana balon udara untuk menghubungkan internet di wilayah terpencil, maka Facebook menggunakan sarana lain, yaitu drone seukuran pesawat jumbo jet.
Menurut CEO Facebook, Mark Zuckerberg, prototipe drone dengan tenaga surya tersebut telah berhasil dalam uji coba dan diklaim bisa terbang selama tiga bulan secara terus menerus.
Kini, dikutip KompasTekno dari Newsweek, Jumat (27/3/2015), Facebook sedang bersiap untuk meluncurkan wahana drone yang bukan prototipe lagi, melainkan drone sesungguhnya yang diberi nama Aquila itu.
"Drone ini akan ditenagai dengan panel surya di sayapnya dan bisa terbang di ketinggian 60.000 kaki selama beberapa bulan dalam sekali terbang," ujar Zuckerberg dalam postingan Facebook-nya.
Drone dengan bentang sayap yang menyamai pesawat jumbo jet Boeing 747 tersebut menurut Zuckerberg memiliki bobot yang lebih ringan dibanding sebuah mobil. Drone itu akan bertugas mentransmisikan sinyal WiFi dari udara.
Menurut Facebook Chieft Technology Officer, Mike Schroepfer, drone Facebook itu akan memberikan akses internet di wilayah-wilayah yang sulit diakses, dimana infrastruktur darat internet akan mahal jika didirikan.
Saat ini, Facebook mengklaim ada sekitar 1,1 hingga 2,8 miliar orang di seluruh dunia yang belum terhubung dengan internet.
"Kita butuh membangun layanan yang bisa melayani seluruh planet, layanan yang menjangkau seluruh wilayah," ujar Schroepfer di ajang konferensi F8 di San Francisco minggu lalu.
Drone Facebook sendiri dikembangkan oleh Ascenta, tim yang memegang rekor terbang terlama dengan menggunakan panel surya. Perusahaan tersebut telah diakuisisi Facebook pada tahun lalu.
No comments:
Post a Comment